Minggu, 15 Maret 2009

Pembelajar Sukses Mulia Membangun Jembatan I: Paradigma

PEMBELAJAR SUKSES MULIA MEMBANGUN JEMBATAN
Jembatan I : PARADIGMA

Cerita “John si satu nada” :
Suatu hari, John menerima hadiah sebuah biola, didalam kotak biola tersebut terdapat petunjuk memainkan biola dengan posisi jari memainkan nada “do”. Begitu senangnya John sehingga setiap hari, siang maupun malam tanpa kenal lelah, dia berlatih bermain biola dengan nada “do” tersebut. Tentu saja isterinya yang setiap saat mendengarkan “hanya nada do” tersebut merasa sangat terganggu, akan tetapi John tidak peduli, dia ingin berlatih menjadi pemain biola yang terkenal! Inilah obsesinya!
Selang beberapa waktu kemudian isterinya (seorang penikmat musik) mendapat undangan gratis yang berlaku untuk dua orang menonton sebuah pertunjukan konser musik dari Belanda; Ia mengajak suaminya, namun John tidak mau karena sibuk berlatih main biola. Akhirnya terpaksalah isterinya mengajak salah seorang temannya yang juga sangat menyenangi pertunjukan musik, dan mereka sangat menikmati pertunjukan yang sangat langka tersebut. Setelah pulang dari konser tersebut, isterinya bercerita dengan semangat bahwa saat itu yang menjadi pusat perhatiannya adalah pemain biola yang dalam konser itu menggerak-gerakkan jarinya dengan sangat lincah dan menghasilkan musik yang sangat indah (isterinya bercerita sambil mengharapkan respons positif dari John). John menjawab “tentu saja, orang itu masih mencari-cari posisi jarinya yang pas, sedangkan saya sudah menemukan posisi yang pas adalah disini !” (sambil menunjukkan posisi jarinya berlatih bermain dalam nada “do”)
Banyak orang dalam kehidupan sehari-hari kita menjadi seperti John, kukuh berpegang pada prinsip yang diyakini sebagai kebenaran, meskipun kenyataan mengatakan bahwa itu salah dan keliru. Orang-orang tersebut sulit sekali merubah pendapatnya, seolah-olah kebenaran hanya ada pada dirinya. Ini kita temui bukan hanya pada tataran individu; Tetapi juga kelompok, organisasi dan bahkan pemerintah dan bangsa!
Inilah yang dimaksud dengan PARADIGMA (peta mental, pandangan hidup, gambaran atau potret mental, sudut pandang)
Paradigma yang keliru seringkali membuat apa yang kita dengar, apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan juga menjadi keliru, tidak sesuai dengan kenyataan. Apa yang ada didalam pikiran Anda saat mendengar “Ancol” di tahun 80-an (mungkin jawabannya adalah: tempat mesum, mobil goyang dll); Alkisah ada seorang teman melihat “saya” masuk Ancol dengan seorang perempuan di samping saya (kenyataannya adalah bahwa saya dan dia akan mengikuti seminar di Horison, Ancol), cerita yang kemudian berkembang adalah bahwa ada orang yang melihat “mobil saya” goyang-goyang pada malam itu di pinggir sirkuit Ancol !
Apa yang ada didalam pikiran Anda saat melihat seorang Presiden Republik Indonesia sedang duduk nongkrong dipinggir jalan Sabang Jakarta disuatu malam sambil makan jagung bakar?
Paradigma kita akan mempengaruhi cara berpikir kita yang pada akhirnya mempengaruhi pula cara kita bertindak (sikap dan tindakan kita)
Lakukanlah “shifting paradigm” ke arah positif sehingga tindakan kita akan menjadi positif!

3 komentar: